Wednesday, 20 November 2013

Mengenal Dan Mempelajari Harga Uang Kuno


UKIR uangkunoindonesiaraya.blogspot.com

Bicara soal uang kuno, maka salah satu yang identik dengannya, yaitu harga yang mahal. Terbukti, jika Anda melihat iklan-iklan pada beberapa tempat yang menawarkan selembar uang kuno, harganya bisa mencapai ratusan juta bahkan miliaran rupiah. Hal ini seolah-olah menguatkan pendapat tersebut.

Lantas, benarkah uang kuno itu harganya sedemikian mahal-nya? Jawabannya ialah mungkin bisa Iya, namun mungkin juga Tidak, tergantung siapa yang Anda tanya, dimana Anda membelinya, dan siapa penjualnya.

Penjual yang tidak paham soal Numismatik, kemungkinan besar akan meminta harga yang jauh lebih tinggi. Hal ini tentu tidak ada salahnya, selama si pembeli berani dan mampu membayarnya, maka selesai sudahlah masalahnya.

Sedangkan mereka yang paham uang kuno kalau ditanya tentang harga, umumnya akan balik bertanya dengan sederhana dan hampir seragam, "Uang mana yang Anda maksudkan?" Maklum saja, uang kuno itu kan tidak hanya sebatas satu jenis saja, namun ribuan jenisnya, yang masing-masing memiliki harga berbeda-beda, tergantung dari seri uang, kondisi, dan kelangkaannya.

Kelangkaannya? Bukankah yang namanya uang kuno itu semuanya langka? Ya, benar sekali, semua uang kuno itu pada dasarnya langka. Namun, kalau Anda mencarinya di tempat yang tepat, maka uang kuno bukanlah barang langka atau bahkan untuk jenis-jenis tertentu bisa ditemukan dalam jumlah berlimpah ruah.

Sedangkan jika Anda mencarinya di tempat yang salah, seperti "di pasar ikan dan sayur mayur" atau "di toko pakaian" misalnya, tentu saja uang kuno ialah barang yang sangat langka, sehingga wajar kalau pemiliknya akan meminta dengan harga yang sangat fantastis.

Lalu, bagaimana cara mengetahui uang kuno itu termasuk langka atau tidak? Buku Katalog Uang Kertas Indonesia (KUKI) adalah salah satu jawabannya, karena buku tersebut menjabarkan secara lengkap dan detail dari ratusan jenis uang kuno yang ada di Indonesia, lengkap dengan gambar dan perkiraan harganya di pasaran.

Jadi kalau Anda tertarik dengan uang kuno dan sebelum membuka halaman yang ada pada KUKI, maka sebagai pengetahuan awal ada baiknya mengetahui sedikit tentang batasan sederhana soal harga uang kuno. Dan ini tentunya akan sangat berguna bagi Anda dalam bertransaksi uang kuno.


Acuan Sederhana Dalam Menentukan Harga Uang Kuno


1. Kondisi Uang


UKIR uangkunoindonesiaraya.blogspot.com


Sesuai dengan namanya, Uang Kuno tentu sudah susah ditemukan. Akan tetapi, akan lebih terasa susah lagi bila mencari uang kuno yang masih dalam kondisi baru yang pada bahasa dunia numismatik dikenal dengan nama UNC (Uncirculated). Untuk uang yang masih berlaku di pasaran dalam alat tukar jual beli, uang dekil atau uang baru nilainya adalah sama saja, namun lain halnya untuk uang kuno yang nilainya akan sangat berbeda.

Hampir semua kolektor umumnya hanya berminat pada kondisi uang kuno yang UNC, sedangkan uang yang sudah beredar, terlebih lagi uang yang dalam kondisi dekil, umumnya kurang diminati. Uang jenis ini (kondisi dekil) tentu saja berharga sangat murah, sehingga hanya populer bagi kalangan kolektor pemula. Tentu saja dalam hal ini untuk jenis uang kuno yang super langka menjadi pengecualian.

Secara sederhana, kondisi uang bisa dikelompokkan menjadi 3, yaitu Baru - Bagus - Biasa, seperti pada contoh gambar diatas. Sedangkan untuk pengelompokan yang lebih detail, kondisi uang atau dikenal dengan istilah "Grading", dibagi menjadi 9 kelompok.

Memang benar jika dikatakan, uang kuno tidak lagi berfungsi sebagai alat tukar, namun fungsinya berubah sebagai barang dagangan. Jadi, bila diibaratkan dengan pakaian bekas dan pakaian baru, tentu saja pakaian itu mempunyai harga yang berbeda. Demikian pula halnya dengan pakaian dekil dan robek, nyaris tidak ada orang yang berminat untuk membelinya, kecuali ada alasan-alasan khusus.


2. Nomor Seri


UKIR uangkunoindonesiaraya.blogspot.com


Sekali lewat dua lembar uang kuno diatas terlihat sama persis, baik nominalnya maupun tahun emisinya. Namun, dua uang tersebut sebenarnya memiliki harga yang sangat berbeda. Mengapa?

Hal ini disebabkan, karena nomor seri pada uang tersebut, yaitu dikenal dengan istilah 1, 2 atau 3 huruf. Pada contoh di atas, tampak uang bagian atas berseri 2 huruf, yang harganya kira-kira sekitar 400 ribu-an rupiah, sedangkan uang kedua dengan seri 3 huruf berharga 100 ribu lebih murah. Lebih jelasnya, baca artikel berikut ini : "Mengenal Nomor Seri Pengganti Pada Uang Kertas (Replacement Notes)".

Disamping itu, masih berkaitan dengan nomor seri, ada juga uang kuno bernomor seri cantik, nomor fancy, bernomor jalan, angka sama, dibaca menyerupai nama orang, berhurur AA, nomor seri pengganti (bernomor X ), dsb. Dalam hal ini, baca artikel berikut ini : "Mengenal Dan Mempelajari "Nomor Cantik (Fancy Number)" Pada Uang Kertas".


3. Berurutan Beberapa Lembar


UKIR uangkunoindonesiaraya.blogspot.com


Uang yang memiliki nomor seri berurutan beberapa lembar, lebih langka dan tentu sulit ditemukan, dibandingkan dengan uang yang sama tapi nomor serinya beda-beda. Jadi, untuk kasus transaksi uang kuno, membeli dalam jumlah banyak tidak selalu berarti lebih murah.


4. Nominal Besar


UKIR uangkunoindonesiaraya.blogspot.com


Setiap uang baru yang diterbitkan pasti akan diikuti dengan penarikan uang lama. Namun, karena alasan tertentu, sebagian kecil orang tetap menyimpannya sebagai kenang-kenangan.

Umumnya, pecahan yang dipilih (untuk disimpan) adalah pecahan yang kecil, sedangkan untuk pecahan besar sepertinya hanya orang-orang tertentu saja, misalnya orang kaya, kalangan pedagang uang kuno, dan para kolektor numismatik saja yang mampu dan mau melakukannya. Sedangkan golongan masyarakat biasa, cenderung akan buru-buru menukarkannya, sebelum "rugi" dan kedaluwarsa.

Jadi wajar saja jika dikatakan kalau harga uang kuno pecahan besar (dengan seri tahun yang sama) umumnya berharga lebih mahal dibandingkan dengan pecahan di bawahnya. Dalam kondisi normalpun (uang yang masih berlaku), pecahan 100 ribu pasti lebih sulit ditemukan atau dimiliki, dibandingkan dengan pecahan 10 ribuan. Tidak percaya? Coba Anda periksa dompet sendiri.


5. Pecahan Ganjil


UKIR uangkunoindonesiaraya.blogspot.com


Pada umumnya uang pecahan besar akan lebih mahal dibandingkan dengan pecahan yang lebih kecil. Namun "rumus harga" itu tidak selalu benar. Uang kasus tertentu pecahan yang lebih kecil, khususnya pecahan ganjil, seperti Rp 5, 50, 500 atau 5000 tidak jarang harganya jauh lebih mahal dibandingkan dengan pecahan di atasnya.

Hal ini disebabkan, selain karena umumnya dari awal uang pecahan ganjil selalu diproduksi dalam jumlah yang lebih sedikit dibandingkan pecahan genap. Pecahan ganjil berfungsi sebagai pelengkap yang masih bisa digantikan.

Misalnya 5 lembar pecahan 1000 bisa menggantikan pecahan kelipatan 5000, sedangkan untuk nominal yang lebih besar umumnya diwakili oleh pecahan 10000. Jadi tanpa pecahan 5000 pun suatu transaksi masih bisa berjalan, sehingga hal inilah yang membuat pecahan ganjil ini dibuat dalam jumlah terbatas.


6. Specimen


UKIR uangkunoindonesiaraya.blogspot.com


Ialah "Uang Contoh" yang tentu saja tidak berfungsi sebagai alat tukar. Uang ini sangat diminati oleh para kolektor dan memiliki nilai koleksi yang cukup mahal harganya.


7. Uncut


UKIR uangkunoindonesiaraya.blogspot.com


Uang yang belum dipotong, terdiri dari beberapa lembar. Biasanya dijual oleh pihak bank sentral (Bank Indonesia) khusus untuk kalangan kolektor, lengkap dengan folder atau sertifikat keasliannya.


8. Uang Cacat


UKIR uangkunoindonesiaraya.blogspot.com


Uang jenis ini ketika diproduksi mengalami salah cetak, salah potong, tercetak terbalik, dsb. Maka wajar kalau uang jenis ini relatif sangat sulit diperoleh dan sekaligus bernilai jual cukup tinggi, tidak terkecuali untuk uang baru yang masih berlaku saat ini sekalipun.


9. Lain-lain


UKIR uangkunoindonesiaraya.blogspot.com


Misalnya memiliki tanda tangan pejabat, khususnya di bidang ekonomi dan keuangan, memiliki cap atau stempel tertentu dan sebagainya.


Kesimpulan

Dari uraian diatas cukup jelas, bahwasannya banyak faktor yang bisa mempengaruhi harga dari sebuah uang kuno. Dalam ilmu ekonomi, dikenal istilah Permintaan dan Penawaran (Supply and Demand). Semakin banyak orang yang meminta atau membutuhkan, namun persediaan barang terbatas, maka sudah pasti harga akan menjadi mahal atau tinggi. Dan demikian pula sebaliknya.

Kalangan numismatik memberi sebuah jawaban yang lebih simple dan mudah dipahami, yaitu harga uang kuno ditentukan oleh KELANGKAANNYA. Namun, untuk golongan umum atau pemula tentu saja jawabannya ini masih tetap membingungkan. Bagaimana mengetahui perbedaan antara uang langka dan uang tidak langka? Bukankah semua uang kuno berarti langka?

Buku panduan atau katalog seperti KUKI (Katalog Uang Kertas Indonesia) adalah jawabannya, karena buku tersebut menjabarkan secara lengkap dan detail dari ratusan jenis uang kuno yang ada di Indonesia, lengkap dengan gambar dan perkiraan harganya di pasaran.



Jangan lupa Like facebook dan follow twitter blog Uang Kuno Indonesia Raya (UKIR) untuk dapat up-date terbarunya.

Semoga bermanfaat, selamat hunting dan mengkoleksi Uang Kuno Nusantara Indonesia Raya.

(",)v

2 comments:

  1. mohon info , istilah² fancy number, seperti solid, radar, dan masih banyak lagi, terima kasih

    ReplyDelete