Tuesday 3 December 2013

Mengenal Nomor Seri Pengganti Pada Uang Kertas (Replacement Notes)


UKIR uangkunoindonesiaraya.blogspot.com

Nomor Seri Pengganti pada Uang Kertas atau biasa disebut dengan Replacement Notes merupakan sebuah upaya yang dilakukan oleh perusahaan percetakan uang untuk mengganti uang-uang kertas yang bermasalah. Meski pada dasarnya kegiatan mencetak uang kertas di proses dengan sangat teliti dan hati-hati, namun tidak jarang seringkali terjadi beragam kesalahan.

Oleh sebabnya, uang-uang kertas yang bermasalah itu kemudian dimusnahkan dan diganti dengan uang kertas lain yang memiliki jenis yang sama, akan tetapi mempunyai ciri khas dan tanda-tanda khusus, dalam upaya agar jumlah uang yang digantikan tersebut tetap bisa di monitor dengan baik.

Namun disamping itu, terdapat pula alasan lainnya yang menyebabkan diterbitkannya uang kertas lain yang memiliki jenis yang sama dengan tanda-tanda khusus, yaitu dikarenakan guna menambahkan peredaran uang yang tidak mencukupi di pasaran.

Uang-uang kertas pengganti yang memiliki ciri khas dan tanda-tanda khusus inilah yang biasanya disebut dengan "Uang Kertas Nomor Seri Pengganti" (Replacement Notes).

Biasanya di kalangan Numismatika, terdapat 2 jenis pada uang kertas yang sama jika dilihat dengan teliti dan seksama, yaitu "Nomor Seri"-nya. Nomor Seri pada uang kertas biasanya terdiri atas gabungan "Huruf dan Angka". Huruf ini biasa dikenal dengan istilah "Prefiks".

Pada umumnya, uang kertas kuno zaman dulu memiliki Prefiks yang terdiri dari 1 huruf, 2 huruf, dan 3 huruf. Prefiks 1 Huruf ini dipergunakan sebagai ciri khas Nomor Seri Pengganti di masa itu.

Di masa sekarang, Prefiks biasanya terdiri dari 3 Huruf, misalkan ADL, LIA, QQQ, dsb. Prefiks Nomor Seri Pengganti sekarang, umumnya diawali dengan Huruf "X".


Nomor Seri Pengganti Dari Masa Ke Masa

Setiap perusahaan percetakan uang kertas, memiliki metode tersendiri dan ciri-ciri tertentu yang dipergunakan sebagai uang nomor seri penggantinya. Jadi, tidak serta merta semua nomor seri pengganti pada uang kertas itu sama, melainkan berbeda-beda.

Di Indonesia sendiri, beberapa perusahaan percetakan uang kertas sudah memproduksi uang-uang kertas yang beredar selama ini dari masa ke masa. Perusahaan-perusahaan percetakan ini, memiliki ciri masing-masing di dalam menentukan nomor seri pengganti uang kertas-nya. Disini akan dibahas 3 perusahaan percetakan dengan ciri khas uang nomor seri pengganti.


Percetakan Thomas De La Rue and Company Limited

Pada nominal uang 5 rupiah seri kebudayaan tahun 1952 yang merupakan uang pertama yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia, varian satu huruf yang terdapat pada uang ini ternyata merupakan seri pengganti yang dipergunakan oleh perusahaan yang mencetaknya, yaitu Thomas De La Rue and Company Limited.

Lantas muncul pertanyaan, apa sebab seluruh uang kertas Indonesia pada masa itu yang memiliki varian satu huruf dicetak oleh Thomas De La Rue (TDLR)?

Berikut jawabannya :

Varian satu huruf Uang kertas Indonesia yang ada adalah :

1. Nominal 5 rupiah seri kebudayaan tahun 1952

2. Seluruh nominal seri hewan tahun 1957 (kecuali nominal 10, 25, dan 5000 rupiah)

3. Seluruh nominal seri bunga tahun 1959

4. Nominal 25, 50, 500 dan 1000 rupiah seri Soekarno tahun 1960


Dari jawabab diatas dapat disimpulkan, bahwa ternyata seluruh uang kertas tersebut memang dicetak oleh Thomas De La Rue. Ini artinya TDLR memang sengaja membuat ciri khas dengan mempergunakan varian satu huruf sebagai nomor seri pengganti pada uang kertas cetakannya.

Dalam katalog pick juga diperkuat dengan :


UKIR uangkunoindonesiaraya.blogspot.com


"Uang Kertas Nomor Seri Pengganti :
Nomor 65-71(Seri Bunga), 84 (Soekarno 25), 85 (Soekarno 50), 87 dan 88 (Soekarno 500 dan 1000) : Prefiks satu atau dua huruf."


UKIR uangkunoindonesiaraya.blogspot.com


Varian satu huruf pada uang kertas nominal 5 rupiah seri bunga tahun 1959 diatas merupakan nomor seri pengganti yang dipergunakan oleh TDLR.


UKIR uangkunoindonesiaraya.blogspot.com


Dan varian huruf X pada uang kertas nominal 100 rupiah seri bunga tahun 1959 diatas, Jelas tidaklah merupakan nomor seri pengganti.


Percetakan Johan Enschede en Zohen

Berbeda dengan Thomas De La Rue, uang-uang yang dicetak oleh Johan Enschede en Zohen (JEZ) memiliki aturan nomor seri pengganti yang lain lagi, tidak mempergunakan varian satu huruf seperti yang dilakukan oleh TDLR. JEZ menggunakan nomor seri pengganti yang dimulai dengan angka satu di depannya.

Misalnya :

Seri wayang yang dicetak oleh JEZ selalu memiliki nomor seri yang dimulai dengan angka 0, lihat contoh dibawah ini :


UKIR uangkunoindonesiaraya.blogspot.com


Nomor seri selalu dimulai dengan angka 0. Demikian pula dengan seri kebudayaan yang di cetak oleh JEZ (kecuali nominal 5 rupiah yang hanya dicetak oleh TDLR), memiliki nomor seri yang dimulai dengan angka 0 diawalannya seperti contoh dibawah ini :


UKIR uangkunoindonesiaraya.blogspot.com


Oleh karenanya, jika ditemukan uang kertas yang di cetak oleh JEZ, namun memiliki nomor seri yang berawalan dengan angka satu, maka uang kertas itu sudah bisa dipastikan merupakan nomor seri pengganti, seperti uang kertas nominal 100 gulden seri federal I tahun 1946 berikut ini :


UKIR uangkunoindonesiaraya.blogspot.com


Jadi, andaikan uang kertas diatas memiliki nomor seri yang dimulai dengan angka satu, artinya uang kertas tersebut ialah uang kertas nomor seri pengganti yang dipergunakan oleh percetakan JEZ.

Nilai harga jual dan kelangkaan dari uang-uang tersebut, seharusnya setara dengan varian satu huruf yang dipergunakan oleh TDLR, namun tidak demikian pada kenyataannya. Bisa jadi mungkin itu disebabkan oleh kurangnya pengetahuan tentang varian nomor seri pengganti yang digunakan oleh percetakan-percetakan selain TDLR.

Maka dari itu diketahuilah kini, bahwa setiap percetakan akan membuat nomor seri pengganti yang berbeda pula. JEZ memakai angka satu didepannya, sedangkan TDLR memakai satu huruf.


UKIR uangkunoindonesiaraya.blogspot.com


Oleh sebab itu, sudah bisa dipastikan kalau dua lembar uang diatas ini adalah FAKE alias PALSU, karena kedua uang itu dimulai dengan angka 2 dan 4, karena seperti yang telah dijelaskan diatas, angka 2 tidak pernah sama sekali dipakai oleh JEZ.


Pertjetakan Kebajoran (Perum Peruri)

Lain halnya dengan Percetakan Kebayoran (Pertjetakan Kebajoran) atau yang lebih dikenal dengan Perum Peruri. Tidak sama seperti yang dilakukan oleh Percetakan TDLR maupun JEZ dalam memberi tanda khusus pada uang kertas untuk nomor seri penggantinya, Peruri memakai huruf X pada prefiks di depan nomor serinya. Lihat uang kertas nominal 10000 emisi 2009 berikut ini :


UKIR uangkunoindonesiaraya.blogspot.com


Disana huruf X dipakai sebagi nomor seri pengganti Peruri. Huruf X tersebut tidak dipakai sebagai prefiks pada nomor seri uang yang beredar umumnya, baik itu didepan, ditengah maupun dibelakang, disebabkan merupakan nomor seri pengganti.

Maka dengan demikian, tidak akan pernah ada dijumpai prefiks X–, -X- atau –X pada uang kertas pada umumnya, selain yang terdapat di uang kertas pengganti.

Kemungkinan didapatkanlah uang bernomor seri X pada satu gepok uang, yang misalnya tidak banyak, hanya beberapa lembar saja. Walaupun pada realitanya seringkali kita menemukan prefiks X dalam jumlah sangat banyak, bahkan satu gepok utuh.

Dan timbulah pertanyaan, mengapa bisa demikian? Apa sebabnya nomor seri pengganti dipakai juga dalam uang yang biasa? Hanya otoritas yang berwenanglah yang miliki jawabannya.


Nomor Seri Pengganti Negara Lain

Seri pengganti yang dipergunakan pada setiap negara, memiliki aturan khusus masing-masing, seperti digunakannya huruf Y, Z, dan sebagainya. Banyak juga yang memakai huruf X seperti yang dipakai di negara indonesia, seperti contoh berikut ini :

Negara Cuba yang memakai X sebagai nomor seri pengganti

UKIR uangkunoindonesiaraya.blogspot.com


Prefiks X sebagai nomor seri pengganti dipakai juga di Negara Pakistan


UKIR uangkunoindonesiaraya.blogspot.com


Bagaimana dengan Amerika Serikat?

Huruf X tidak dipakai di AS sebagai nomer seri pengganti pada uang kertas-nya, melainkan tanda bintang (star) yang diletakkan di depan atau di belakang nomor serinya, seperti contoh dibawah :


UKIR uangkunoindonesiaraya.blogspot.com


Lihat tanda bintang yang terletak sesudah nomor serinya. Tanda bintang digunakan sebagai uang pengganti oleh AS.

Lantas, bagaimana harga dari uang nomor seri pengganti? Yang tercantum di KUKI hanyalah untuk nomor seri pengganti TDLR saja, yaitu varian satu huruf, namun untuk percetakan-percetakan lainnya tidak ada. Sedangkan dalam katalog uang kertas Amerika, jelas dicantumkan harga dari masing-masing jenis uang pengganti, contoh halamannya seperti ini :


UKIR uangkunoindonesiaraya.blogspot.com


Di katalog uang kertas AS itu tercantum jelas harga nomor seri pengganti.

Simbol atau tanda khusus lainnya, misalnya tanda asterisk (*), dipakai pada uang kertas pengganti oleh negara-negara berikut ini :


Canada

UKIR uangkunoindonesiaraya.blogspot.com


Philipina

UKIR uangkunoindonesiaraya.blogspot.com


India

UKIR uangkunoindonesiaraya.blogspot.com


Ada pula negara-negara yang memakai huruf Y, Z, atau mungkin yang lainnya sebagai nomor seri penggantinya. Yang pasti, semua perusahaan percetakan uang kertas di dunia tentu mempunyai ciri khasnya masing-masing.



Jangan lupa Like facebook dan follow twitter blog Uang Kuno Indonesia Raya (UKIR) untuk dapat up-date terbarunya.

Semoga bermanfaat, selamat hunting dan mengkoleksi Uang Kuno Nusantara Indonesia Raya (UKIR).

(",)v

5 comments:

  1. Saya punya uang dgn nomor seri penganti XEW924182 di pecahan Rp 5000 th 2016. Ini no WA saya - 085695524847

    ReplyDelete
  2. Bos kalo uang nomor serinya XAG451931 Di cari gak

    ReplyDelete
  3. Kalo uang itu di cari silakan hubungi saya di email : ngalaaku@gmail.com

    ReplyDelete
  4. Saya punya iang 5000 seri XEF990924 emisi 2016

    ReplyDelete